Minggu, 20 Juni 2010

Almautu (Rahmat Sudrajat in memoriam)

"Ketika tetesan air mata hanya sebuah isyarat terakhir. Sedangkan mata sayu tertutup kelopak lesu tak bergeming. Dan senggalan napas hanya sisa-sisa akhir, maka gulitalah semua tiada sisa. dan aroma wangipun merebak dari satu wajah putih tirus yang telah lelah bergelimang sengsara dan nestapa".

Maka kutinggalkan kalian dengan tangis kalian yang tiada guna.Selamat tinggal kakak-ku semua, aku mencintai kalian semua.Dengan meninggalkan impian dan harapan yang tak pernah terwujud, Aku hanya si kecil tiada daya, kan kususul alam ibu yang pernah membesarkanku dengan tetes keringat, cinta dan pemberi harapan indah untukku.

Dan pada detik akhir itu masih sempat ku isi relung batin hampa ini dengan lembaran ayat-ayat Allah Yang Maha Besar.Pada sujud terakhirku, aku tafakuri akhir hidup ini dengan ujian yang telah aku lewati "KEMATIAN....!!"

Sahabat

Akulah sahabat... mu
Maafkan aku yang papa...
Tiada daya, pada kedhoifan diri ini
Terserah dari sudut mana engkau memandangku

Bersamamu sahabat...
Aku pernah hadir dalam detik-detik kehidupan
Mengisi ruang-ruang kosong yang pernah aku jumpai, dan aku tinggalkan dengan cerita duka pun bahagia
Tapi kini...

Semua telah berlalu seiring waktu yang terus berputar laksana matahari
Putarannya konstan, kekal tak kan pernah kembali....
Aku tak pernah ingin meninggalkanmu, pun tak pernah ingin melupakan mu...

Dan kepergianku...
Kekal....
Engkau tetap sahabatku...
Dan aku tak pernah ingin meninggalkanmu...
Engkau tetap sahabatku...
Engkau tetap sahabatku...
Engkau tetap sahabatku...

written by:
Egatealithycum, October 29th 2008
 

Mc Afee






"BUT... ISN'T IT EASIER WHEN YOU CAN SEE THE NEXT STEPS....?"