Senin, 09 Oktober 2017

Angsana

Di antara angsana yang rindang kupandang riuh terbang burung pipit bersama padi menguning Itulah huma diatas bukit yang bukan impian, bukan pula khayalan Kebahagiaan adalah milik kami dan alam semesta Dari bunyi ketam perempuan-perempuan pemetik padi Dan serunai batang padi anak-anak desa Disana aku tinggalkan jejak pada batu terjal jalanan Pada liukan sungai dan pada huma membentang Semua tinggalah kerinduan Kerinduan akan masa kecil kerinduan akan derita & cerita lara kerinduan tentang duka dan nestapa Tiga Dekade Angsana berlalu Cibodas - 20171010

Selasa, 19 Maret 2013

Untitled

Gelora yang meracap pada bingkai jiwa
Yang melarikan sukma disore nan senja
Mengukir luka-luka
Sedangkan dari halaman mimpi
Gelora do'a dan dosa jadi saksi
Dan sujud kita, sembahyang menuju keheningan
Mengikuti cahaya...
Melantunkan kesucian ayat-ayat Illahi Robbi
Dan menggenggam cahaya di balik malam kelam 'semoga'

Selasa, 05 Maret 2013

Tazkiyah pagi ini begitu syahdu oleh lirih gemercik hujan
memadu pagi bersama lantunan parau adzan subuh lelaki separuh baya
sekelumit harapan kucoba hamparkan pada bumi basah
dan kubiarkan terbawa derai hujan
dan kubentangkan pancaran gejolak jiwa mulai dari ujung timur hingga barat
kepada semburat mentari pagi di upuk timur yang malu-malu
diantara gerimis yang kian menipis
kuhamparkan hidupku kepada indahnya asa kehidupan selepas malam
yang telah berlalu tanpa makna
Dan doaku pagi ini....
Tuhan jaga kami disisi-Mu.

Sabtu, 02 Maret 2013

~~~Tangerang - 27 Februari 2013~~~
Ya Ilahi Robbi
waktu siangku terasa kelabu dan waktu malamku laksana gulita langit tanpa setitikpun kerlipan bintang gemintang
hambar tanpa rasa dan gundah penuh persangkaan tanpa ujung
tersapu oleh putaran jam yang terasa melambat tanpa harga
ku terdiam tanpa perlawanan berarti
dan merana tanpa ada penamba
kutersesat dalam putaran waktu yang tak mampu aku maknai walau sedetikpun
kurasakan sengsara menelanku dalam heningnya ruang hampa hidupku
apa yang kan kuputuskan pada kehidupanku
aku telah jauh terpesona oleh gemerlapnya dunia yang menawarkan kehidupan palsu
aku kehilangan momentum tertinggi untuk tidak berhenti bermimpi
inspirasi hidup yang aku banggakan pudar sudah
ujung hati kecilku bertanya-tanya, siapa aku?
kemana larinya semangat jiwa yang selama ini memayungi kehidupanku?
kemana matahari yang selama ini menyiramiku dengan panas cahayanya yang menyengat membakar celah pori semangatku?
kemana purnama indah yang menaungiku ketika masih bocah kecil menanti purnama ke empat belas tiba dan menjadi harapan untuk bersukaria dan sukacita
kemana jutaan bintang gemintang yang selama ini bertabur membuaiku menjadi sejuta impian yang ingin kuraih?
Illahi Robbi, bangunkan aku dari buaian tidur panjang dan impian kosong ini, kan kutafakuri nikmat hidup yang tersisa ini untuk pengabdianku kepada-Mu

Selaksa Beban


~~~Tangerang - 19 Februari 2013~~~
ketika semuanya seolah-olah ingin memiliki, tetapi pikirku tidak
ketika semuanya terlihat seperti meniru untuk suatu persaingan, kupikir juga tidak
karena semuanya berjalan laksana air mengalir dari hulu kehilir dan ketika air itu terlanjur dihilir maka tak mungkin lagi air itu berbalik kehulu
dan disetiap liku bebatuan dan deraian air bening semakin ia ke muara semakin tercampurlah segala kekotoran, kenistaan laksana tuba yang akan menelan kebaikan dengan kenistaan
aku tidak memiliki niatan apapun dalam hal milik-memiliki
maafkan daku dalam khilafku kepada setiap ucap dan perbuatan dan tingkah laku kurang berkenan
sekarang dan nanti 'kucoba menghindar dengan tidak memberikan perhatian subhat
aku berusaha mengurangi perkataan tanpa makna kerna mudharat
aku berusaha tidak ingin menyanyikan lagu tentang indahnya dunia yang penuh muslihat, kerana titah kebenaran
aku berusaha mengembalikan setiap nafasku kepada masa laluku dengan dzuhud dan wara
mungkin ini semua akan terlihat aneh, terlihat begitu banyak perubahan walau bagiku hanya perlahan saja
semua bukan untukmu, tegasku ini untukku
aku ingin setiap hembusan nafasku menjadi bermakna untuk akhir hayatku
bukan demi kesenangan dunia fana tetapi demi sebuah senyuman diantara tangisan yang tidak kuinginkan

Kamis, 27 Desember 2012

Terpaku Dalam Hening Disini ku terpaku pada kesendirian dan keheningan malam Dan kembali mengilas balik peristiwa demi peristiwa yang telah lama berlalu Ditelan dan tergerus waktu yang terus berdetak Laksana jam dinding yang terus berputar konstan dan tak 'kan berputar balik melawan arah putarannya Disini ku terpaku dan terpukau oleh kesendirianku Hening menunggu dan menunggu ketidak pastian Pada sesuatu yang kutunggu dan tak ku ketahu untuk apa ku menungguinya Ku beranjak pada sudut ruang hampaku Ku coba sibak jendela pada ujung kamar dan kubiarkan semilir angin membuai diri ini Oh.. betapa damai hening malam ini Pada sepinya jiwa papa dan do'if diri Tertinggalah nestafa dalam jiwa.. yang sunyi merangas ini Aku ingin dirimu hadir kembali k'padaku, yang dapat meluluhkan sepi jiwa ini dan mengajakku membuai mimpi tentang indahnya dunia fana Menyatukan tiap detak dalam dada Menembusi relung-relung jiwa paling dalam Dan menghempaskannya ke tepian horison tanpa ujung Aku terpaku dan tersilaukan Terpaku akan indahnya hidup bersamamu, dan silaumu menyirami nestapa jiwa yang kering ini Membasahi tiap jengkal kegundahan Dan pada ujung jalan panjang yang kupandangi dibalik tirai jendela ini Kupandangi lambaian baju merona merah muda milikmu Ternyata semua hanya fatamorgana pada kelamnya malam yang kian larut Dan aku kembali pada heningnya raga dalam dada Aku kembali terhempas pada kilas balik peristiwa demi peristiwa masa lalu Bahwa dalam dadaku pernah ada sepi, derita, nestafa dan duka yang mendalam Laksana daging disayat bilahan tajam sembilu Lekas, lekas kembalilah kepadaku Kerana kesendirian ini hanya rajutan perih dan kesedihan Dan pada malam yang semakin kelam laksana tak berujung Aku masih tetap terpaku... Tangerang, 27 Desember 2012
 

Mc Afee






"BUT... ISN'T IT EASIER WHEN YOU CAN SEE THE NEXT STEPS....?"